Java Script

Friday, March 15, 2019

KEMBARA

Pekat, dalam, dan membuncah
Menimang-nimang aksara 
Namun beku tak terwakilkan

Hendak kututup lagi mesin yang berdengung pelan ini
Tapi tak sudi bila padam memenangkan keadaan
Merayu gelora agar tetap syahdu merangkai kata
Namun sekali lagi kudapati kata-kata terkapar dihantam ambisi
Dengan neuron-neuron dikepalanya yang sebagian putus
Hingga membabi buta berpesta pora atas syahidnya tamu Allah

Hari ini adalah sejarah 
Hari raya kita yang disirami dengan wanginya darah para mujahid
Atas kebencian yang mengakar hingga ke tulang-tulang mereka
Lantas penjilat-penjilat tahta dari  kaum kita datang kepada mereka
Seraya meminta tulang santapan
Lalu ikut pula menembaki saudaranya di sini
Dan menjuluki yang tak bersalah dengan kata "Teroris."
Memberikan keluarga yang bersedih atas matinya keadilan dengan kebahagian semu
Menyuapi kertas-kertas neraka yang tak dapat mengembalikan nyawa yang meregang sia-sia.

Apakah nanti masamu nanti kau akan lihat yang lebih biadab dari ini, sayang?
Kuharap tidak.


Penembakan Muslim di Selandia Baru
Hari Jumat