Java Script

Monday, April 29, 2013

Mengapa Saya Harus Menulis?

Sabtu, 10 Maret 2012 MENGAPA SAYA HARUS MENULIS? Ada banyak alasan mengapa saya pribadi harus menulis. Antara lain: 1. Terinspirasi dari dua kata bijak, yaitu : “Jika kau menyadari hidup ini singkat, maka perpanjanglah dengan menulis”. Kemudian “Menulis adalah pekerjaan untuk keabadian.” (Putu Wijaya) Anda kenal Aristoteles? Plato? Ibu Shina? Al ghazali? Kartini? Umur biologis mereka hanya mentok sampai mereka meninggal. Tapi lihatlah, sampai saat ini kita masih mengenal mereka karena karya yang pernah mereka buat. Ini bukti bahwa umur karya dapat melebihi umur biologis. 2. Sebagai rekam jejak hal-hal yang pernah terjadi Kita tidak bisa mengingat semua peristiwa yang pernah dilihat, didengar, dan dialami. Menulis adalah salah satu cara untuk menyimpul kenangan itu, sehingga suatu hari kita dapat bernostalgia ketika membaca kembali apa yang pernah kita tulis. 3. Ruang berbagi rasa Tipikal orang yang sulit untuk menuangkan perasaannya dengan lisan, dapat menjadikan tulisan sebagai media untuk menyampaikan kegembiraan, kekecewaan, dan kemarahan dirinya, agar orang lain mengerti apa yang ia rasakan. Selain itu tulisan dapat pula dijadikan media untuk mengkritik dan memberi saran terhadap orang lain. 4. Wadah untuk berprestasi 5. Menambah teman / dikenal orang 6. Media dakwah 7. Ladang penghasilan Bagaimana dengan anda? CPCP (Cui, Perdalam tentang Cerita Pendek) YUK!!! Apa itu cerita pendek? Cerita Pendek adalah cerita yang pendek tetapi menyelesaikan semua persoalan secara tuntas dan utuh, sesuai dengan tema yang disuguhkan oleh pengarang. Ada juga yang mengatakan Cerita Pendek adalah cerita yang habis dibaca sekali duduk. Secara umum cerita pendek (cerpen) ditulis minimal 750-10.000 kata. Cerpen yang di tulis berkisar 750 kata disebut cerita mini/flash, 2.000-5.000 kata cerpen yang sesungguhnya (ideal), dan cerpen yang ditulis 10.000 digolongkan cerita panjang, yang dapat di kembangkan menjadi novelette (novel pendek). Cerpen memiliki unsur antara lain: alur (plot), sudut pandang, tokoh/pelaku, dialog, setting, konflik dan mood (suasana hati/atmosfir). TIPS MUDAH MENULIS CERPEN 1. Tulislah apa yang kamu rasa, jangan pikir apa yang kamu rasa. (Pay JS) Ketika ide cerita telah didapat, buatlah garis besar dari cerita yang akan dibuat. Ini membantu kita agar tulisan tidak lari dari tema awal. Tapi jika kita sudah mulai terbiasa, biarkan ide terus mengalir. Hal fatal yang sering kita lakukan adalah mengedit tulisan disaat itu juga (saat menulis). Jangan lakukan itu! Terus saja menulis. Ada saatnya nanti, ketika cerpen telah selesai. Jika sudah, silahkan coret kata-kata yang tidak sesuai dan tambahkan kata yang menurut anda perlu. 2. Cerpen yang baik harus dimulai dengan kata pembuka (prolog) yang menarik. Buat penggambaran cerita yang dapat membuat pembaca penasaran untuk membaca cerpen anda lebih jauh. Kemudian isi klimaks / puncak masalah, dan anti klimaks/ penutup. 3. Tips membuat judul. Pemilihan judul yang tepat akan berpengaruh pada minat pembaca pada tulisan kita. Jangan buat judul yang panjang-panjang, karena akan terkesan bertele-tele. Panjang judul yang ideal adalah 1-5 kata. 4. Kreatiflah dalam menggambarkan isi cerita. Bandingkan! Ratna takut dimarahi orang tuanya jika ia menyampaikan hal ini. Ia ingin sekali, tapi ia tidak berani. Lalu Ratna duduk di dekat orang tuanya, tapi ia hanya bisa diam. Bismillah… Perlahan tapi pasti. Ia tetap melangkah meski hatinya bak genderang perang. Semua berkumpul di ruang tamu. Ratna segera menghampiri dan duduk di dekat kedua orang tuanya. Walaupun ia tak yakin dengan hal ini, mundur atau terus maju, hatinya bergejolak. Lama ia diam, hinga ayah yang mulai angkat bicara. 5. Mencoba SAYA PERNAH ALAMI INI. MUNGKIN KAMU JUGA. 1. Ide mentok Banyak-banyaklah membaca. Tidak hanya membaca buku, tapi juga membaca keadaan sekitar. Ketika mendapat ide saat melihat atau merasakan sesuatu, cepat tuliskan itu dalam buku harian/catatan kecil. Jangan biarkan ide itu hilang. Suatu saat ide tersebut, insya Allah akan berguna. 2. Sulit memulai Buat perasaan hati anda sesuai dengan apa yang ingin anda tulis. Tempat menulis yang nyaman akan membantu anda untuk mendalami isi cerita. Contoh, jika anda ingin menulis tentang sungai kapuas, anda bisa memajang gambar sungai kapuas beserta kehidupan masyarakat di sana di depan tempat anda menulis. Bawa perasaan anda kedalamnya, seakan-akan anda menulis ditempat itu. 3. Kehilangan arah Itulah pentingnya garis besar cerita. 4. Malas mencari data Cerpen tidak akan bagus, jika isinya ngalur ngidul. Seimbangkan antara imajinasi dan data, maka insya Allah cerpen kita akan bagus. 5. Sulit membangun konflik dan ketegangan Masalah lebih dominan terjadi pada si tokoh. Maka hadapkanlah tokoh pada satu atau dua masalah yang harus ia selesaikan. Ingat! Jangan terlalu banyak masalah, karena ruang cerpen tidak seperti novel, padat dan ketat. 6. Tidak bisa mengakhiri tulisan Penentuan tokoh dan plot yang jelas, tentu akan membuat anda tahu kapan harus mengakhiri. Selamat mencoba, dan jangan terlalu percaya menulis adalah bakat. Helda (Mahadaya Senja). Hp. 087818158727, Fb : Mahadaya Senja, Blog : author-mahadayasenja.blogspot.com