Java Script

Monday, November 28, 2011

STORY : JIKA DI BELAKANGMU ADA HANTU



Malam sudah sangat larut. Sepuluh badan yang begitu lelah, tergolek dan bergelimpangan di dalam tenda. Ah... mata ini rasa tak mau di buka sampai besok pagi. Karena pasti besok kegiatan akan lebih padat dari pada hari ini.
Badan Banti di guncang-guncang oleh seseorang di luar tenda. “Dek,bangun! Ikuti saya! temanmu yang lain jangan sampai bangun. Cepat!!!” suara itu terdengar berbisik . Banti yang ngantukpun mengikuti perintah. Setelah berjalan mengikuti sosok itu, ia berdiri tegap di depan beberapa orang yang wajahnya terlihat samar-samar karena tidak ada cahaya lampu di sekitarnya.
Ser... desir darah semakin membuat gugup. “Apa yang akan di lakukan sosok-sosok di depanku ini? “ tanya hati Banti
Seseorang dari mereka berbicara. Meski tanpa cahaya, tapi sosoknya masih dapat terlihat. Rambut laki-laki itu gondrong , penampilannya sangar , dan dia juga memegang rokok, waduh....seram.
“Kamu (sambil menunjuk ke arah Banti) , mendapat tugas untuk mengerjakan soal di kelas VII F. Di sana sudah di siapkan lilin dan korek api. Silahkan jawab pertanyaannya di kertas yang ada di sebelah lilin. jangan tulis nama. Setelah selesai silahkan kembali kemari untuk laporan. Paham?
“Siap paham” suaranya tegas
Singkat cerita,
Banti sampai di tempat yang di perintahkan. Sekelilingnya gelap, ruang yang sesekali terdengar suara-suara yang menegakkan bulu kuduk. Kaki terasa berat untuk di gerakkan, pikiran paranoid muncul, apalagi kelas itu terkenal angker, dan banyak cerita-cerita seram tentang kelas itu. Hummm....tapi perintah harus di laksanakan, apapun keadaannya. Setelah lilin di hidupkan , terlihat tulisan di papan tulis yang berbentuk sandi morse ( salah satu sandi dalam pramuka yang terdiri atas garis dan titik untuk mewakili sebuah huruf atau angka) yang isinya seperti ini:
.---/../-.-/.-//-../..//-..././.-../.-/-.-/.-/-./--./--/.--//.-/-../.-//..../.-/-./-/.--//
apa yang kamu lakukan?
***
Satu-satu morse itu ia artikan. kata pertama J-i-k-a, jika. Kata kedua sekarang. D-I-B-E-L-A-K-A-N-G-M-U, di baca di belakangmu. Emmm....buluk kuduk langsung berdiri tegap tanpa aba-aba. Perasaan tak enak mulai merasukinya. Memasuki kata ketiga,tambah kuat tangannya gemetaran dan nafasnya semakin tak terkendali. a-d-a, ada. Kata ke empat, h-a-....., pasti hantu, tebaknya. Tidak salah lagi. Walaupun tidak di artikan, ia sudah menduganya dari awal. Segera ia menyelesaikan tugasnya, di temani bangku-bangku, ruang yang kosong dan gelap, serta suara-suara mengerikan dari sudut kelas.
Ternyata bukan hanya Banti yang dapat tugas seperti itu, tapi juga teman satu regunya yang lain. Setelah semua menyelesaikan tugas, pembina menyuruh mereka berbaris di halaman badminton. Dag...dig...dug....jeder. rasa ngantuk yang amat sangat di tindih oleh rasa takut dan berdebar. Walaupun sudah sering ikut kegiatan jurit malam, akan tetapi tiap moment pasti akan memiliki rasa takut tersendiri.
“Mana jawaban kamu?” tanya satu pembina kepada Banti
“Siap, di papan tulis” jawabnya gelagapan
“Siapa yang suruh nulis di papan? Hah?!!! “ teriak pembina itu sambil menghentak tanah menakutinya. “Ser....” serasa mati daya. Banti tak punya jawaban. “Sekarang kamu ambil jawabanmu yang ada di papan tulis dan bawa kemari! Saya hitung sampai sepuluh. Sepuluh...sembilan....” teriak sang pembina.
Si Banti langsung kocar – kacir lari ke tempat menakutkan tadi. Tapi kali ini, ia lebih berani, karena teriakan pembina yang menghitung mundur menemaninya dalam gelap. Apa yang di lakukan Banti di kelas itu? Lalu bagaimana ia mengambil jawabannya di papan tulis?
Menakjubkan. Banti mampu menyelesaikan tugas keduanya dengan berbekal kepolosan. Setelah hitungan satu, iapun sudah kembali ke halaman. Lalu pembinanya bertanya lagi, “ Mana jawabannya?” lalu ia berkata, “siap” kemudian memperlihatkan debu-debu kapur kepada sang pembina. Debu-debu itu merupakan jawabannya di papan tulis yang ia hapus dan debunya ia bawa ke hadapan sang pembina. Benar gak sih, tu? Hahahaha. Ade2 jak.


inspirasi: Regu Matahari