Java Script

Monday, October 8, 2018

Sebait Puisi Kepada MJ

Masih setia bersama detik arloji di tangan
Menyusuri aksara demi aksara untuk mencari
Dimana pujangga nan menggelitik hati itu kini rimbanya
Yang menertawakan sepatu-sepatu berbaris
"Kau pikir sepatu itu anak pramuka? Harus berbaris rapi?"
Sekelebat pergi
Bayangmu hilang dibalik tirai
Sumber gambar: google.com
Tapi tawamu masih menyelimuti aku dengan kebingungan
Lalu kau ceritakan kelakuanku pada mereka yang sibuk bermesra dengan kata
Di sudut tempat kita menyulam aksara jadi karya

Masih setia bersama detik arloji di tangan
Menyusuri karya demi karya untuk mencari
Dimana si hitam manis yang selalu mengikuti gaya bicaraku
"Shay... Shay... Icim.... Icim...."
Seringkali menggoda tapi murkanya jauh berbisa
Sesekali menghibur diri sendiri serupa dengan kekasih spiderman
Kala aku memanggilnya dengan nama yang tak biasa

Masih setia bersama detik arloji di tangan
Bertengadah suatu hari kita bisa bercengkrama
Dalam damainya senja yang hendak temaram
Di sebuh kedai kopi Gajah Mada
Atau setidaknya di sepanjang gertak-gertak Sungai Kapuas
Dimana kita pernah menggali
Banyaknya kenangan dan cerita yang mengalir indah menuju muara kehidupan

PVJ
8 Oktober 2018